Pola Aliran Sungai
Kegiatan erosi dan tektonik yang menghasilkan bentuk -
bentuk lembah sebagai tempatpengaliran air, selanjutnya akan membentuk pola - pola
tertentu yang disebut sebagai pola aliran.Pola aliran ini sangat berhubungan
dengan jenis batuan, struktur geologi kondisi erosi dan sejarahbentuk bumi.
Sistem pengaliran yang berkembang pada permukaan bumi secara regional
dikontrololeh kemiringan lereng, jenis dan ketebalan lapisan batuan, struktur
geologi, jenis dan kerapatanvegetasi serta kondisi iklim.Pola pengaliran sangat
mudah dikenal dari peta topografi atau foto udara, terutama padaskala yang
besar. Percabangan - percabangan dab erosi yang kecil pada permukaan bumi
akantampak dengan jelas, sedangkan pada skala menengah akan menunjukkan pola
yang menyeluruhsebagai cerminan jenis batuan, struktur geologi dan erosi. Pola
pengaliran pada batuan yang berlapissangat tergantung pada kondisi tofografi, geologi
(jenis, sebaran, ketebalan dan bidang perlapisanbatuan serta geologi struktur
seperti sesar, kekar, arah dan bentuk perlipatan), iklim, sertavegetasiyang
terdapat di dalam DAS bersangkutan..Roy Syaffer membedakan pola pengaliran
menjadi pola pengaliran dasar dan polapengaliran modifikasi. Definisi pola
pengaliran yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pola pengaliran adalah kumpulan dari suatu jaringan
pengaliran di suatu daerah yangdipengaruhi atau tidak dipengaruhi oleh curah
hujan, alur pengaliran tetap pengali.Biasanya pola pengaliran yang demikian
disebut sebagai pola pengaliran permanen(tetap).
2. Pola dasar adalah salah satu sifat yang terbaca dan dapat
dipisahkan dari pola dasarlainnya.
3. Perubahan (modifikasi) pola dasar adalah salah satu
perbedaan yang dibuat dari poladasar setempat.Pola pengaliran juga berguna
dalam penentuan variasi litologi karena bentuknya dikontrololeh kemiringan
lereng dan ketahanan batuan. Selain itu, sungai dapat bertahan lebih
lamadibandingkan dengan bentuk fisiografi lainnya. Oleh karena itu, pola
pengaliran dapat merekamsejarah geologi yang lebih panjang pada suatu daerah.
Pola Pengaliran Dasar
Pola pengaliran dasar merupakan pola pengaliran yang terbaca
dan dapat dipisahkan denganpola pengaliran dasar lainnya. Kebanyakan dari pola
aliran dasar dikontrol oleh struktur regionalyang berkembang pada daerah
tersebut
Tabel 1.
Pola Pengaliran Dasar dan
Karakteristiknya
Pola PengaliranDasar
|
Karakteristik
|
Dendritik
|
bentuk umum seperti daun, berkembang pada batuan dengan
kekerasan relatif sama, perlapisan batuan sedimen relatif datar serta
tahan akan pelapukan,kemiringan landai, kurang dipengaruhi struktur geologi.
Umumnya anak-anak sungainya (tributaries) cenderung sejajar dengan induk
sungainya, dimana anak-anak sungainya bermuara pada induk sungai dengan sudut
lancip.Pola ini biasanya terdapat pada daerah berstruktur plain, atau pada
daerah batuan yang sejenis (seragam, homogen) dengan penyebaran yang luas.
|
Paralel
|
bentuk umum cenderung sejajar, berlereng sedang sampai
agak curam,dipengaruhi struktur geologi, terdapat pada perbukitan memanjang
dipengaruhiperlipatan, merupakan transisi pola dendritik dan trelis. Beberapa
wilayah di pantai barat Sumatera memperlihatkan pola pengaliran parallel.
|
Trelis
|
bentuk memanjang sepanjang arah strike batuan sedimen.
Biasanya dikontrol olehstruktur lipatan. Batuan sedimen dengan kemiringan
atau terlipat, batuan vulkanikserta batuan metasedimen berderajat rendah
dengan perbedaan pelapukan yang jelas. Jenis pola pengalirannya
berhadapan pada sisi sepanjang aliran subsekuen.Induk sungai mengalir sejajar
dengan strike, mengalir di atas struktur synclinal,sedangkan anak-anak
sungainya mengalir sesuai diping dari sayap-sayap synclinaldan
anticlinal-nya. Jadi, anak-anak sungai juga bermuara tegak lurus
terhadapinduk sungainya.Pola pengaliran trellis mencirikan daerah pegunungan
lipatan (folded mountains).
|
Rektangular
|
induk sungainya memiliki kelokan-kelokan ± 900, arah
anak-anak sungai (tributary)terhadap sungai induknya berpotongan tegak lurus.
Induk sungai dengan anaksungai memperlihatkan arah lengkungan menganan,
pengontrol struktur atau sesar yang memiliki sudut kemiringan, tidak memiliki
perulangan perlapisanbatuan dan sering memperlihatkan pola pengaliran yang
tidak menerus.Biasanya ditemukan di daerah pegunungan patahan (block
mountains). Pola seperti ini menunjukkan adanya pengaruh joint atau
bidang-bidang dan/atau retakan patahan escarp-escarp atau graben-graben yang
saling berpotongan.
|
Radial
|
bentuk menyebar dari satu pusat, biasanya terjadi pada
kubah intrusi, kerucutvulkanik dan bukit yang berbentuk kerucut serta
sisa-sisa erosi. Memiliki duasistem, sentrifugal dengan arah penyebaran
keluar dari pusat (berbentuk kubah)dan sentripetal dengan arah penyebaran
menuju pusat (cekungan).
|
Pola Radial Sentripugal
|
Pola pengaliran beberapa sungai di mana daerah hulu sungai-sungai
itu saling berdekatan seakan terpusat pada satu titik tetapi muaranya
menyebar, masing-masing ke segala arah. Pola pengaliran radial terdapat di
daerah gunungapi atau topografi bentuk kubah seperti pegunungan dome yang
berstadia muda, hulu sungai-sungai berada di bagian puncak, tetapimuaranya
masing-masing menyebar ke arah yang lain, ke segala arah.
Pola Radial Sentripetal, Kebalikan dari pola radial yang
menyebar dari satu pusat, pola sentripetal ini justru memusat dari banyak
arah. Pola ini terdapat pada satu cekungan (basin), dan biasanya bermuara
pada satu danau. Di daerah beriklim kering dimana air danau tidak mempunyai saluran
pelepasan ke laut karena penguapan sangat tinggi, biasanya memiliki kadar
garam yang tinggi sehingga terasa asin.
|
Anular
|
bentuk seperti cincin yang disusun oleh anak-anak sungai,
sedangkan induk sungai memotong anak sungai hampir tegak lurus. Mencirikan
kubah dewasa yang sudah terpotong atau terkikis dimana disusun perselingan
batuan keras dan lunak. Jugaberupa cekungan dan kemungkinan stocks.Terdapat
pada daerah berstruktur dome (kubah) yang topografinya telah berada pada
stadium dewasa. Daerah dome yang semula (pada stadium remaja) tertutup oleh
lapisan-lapisan batuan endapan yang berselang-seling antara lapisan
batuankeras dengan lapisan batuan lembut.
|
Multibasinal
|
endapan
permukaan berupa gumuk hasil longsoran dengan perbedaanpenggerusan atau perataan batuan dasar, merupakan
daerah gerakan tanah,vulkanisme,
pelarutan gamping serta lelehan salju atau permafrost.
|
Kontorted
|
terbentuk pada batuan metamorf dengan intrusi dike, vein
yang menunjukkandaerah yang relatif keras batuannya, anak sungai yang lebih
panjang ke arahlengkungan subsekuen, umumnya menunjukkan kemiringan lapisan
batuanmetamorf dan merupakan pembeda antara penunjaman antiklin dan sinklin.
|
Pola Pengaliran Modifikasi
Pola pengaliran modifikasi adalah pola pengaliran dengan
perubahan yang masih memperlihatkan ciri pola pengaliran dasar.Hubungan pola
dasar dan pola perubahan (modifikasi) dengan jenis batuan dan struktur geologi
sangat erat, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat ditambah atau dikurangi. Roy
Syaffer membuat klasifikasi pola pengaliran menjadi pola erosional, pola
pengendapan dan polakhusus. Pola dendritik (sub dendritik), radial, angular
(sub angular), tralis dan rektangular termasukpola erosional, sedangkan pola -
pola lurus (elongate), menganyam (braided), berkelok(meandering), yazoo,
rektikular dan pola dikhotomik termasuk pola pengendapan. Klasifikasi
polakhusus dibagi menjadi pola pe-ngaliran internal seperti pola
"sinkhole" pada bentuklahan karst(gamping) dan pola
"palimpset" atau "berbed" untuk daerah yang dianggap
khusus.
Tabel 2.
Pola Pengaliran Modifikasi dan
Karakteristiknya menurut
Pola Pengaliran
|
Kerakteristik
|
Subdendritik
|
umumnya struktural
|
Pinnate
|
tekstur batuan halus dan mudah tererosi
|
Anastomatik
|
dataran banjir, delta atau rawa
|
Dikhotomik
|
kipas aluvial dan delta seperti
penganyaman
|
Subparalel
|
lereng memanjang atau dikontrol oleh bentuk lahan
memanjang
|
Kolinier
|
kelurusan bentuk lahan bermaterial halus dan beting pasir
|
Direksional Trellis
|
homoklin landai seperti beting gisik
|
Trellis Berbelok
|
perlipatan memanjang
|
Trellis Sesar
|
percabangan menyatu atau berpencar, sesar paralel
|
Trellis Kekar
|
sesar paralel dan atau kekar
|
Angulate
|
kekar dan sesar pada daerah berkemiringan
|
Karst
|
Batu gamping
|
Pola
Pengaliran
|
Kerakteristik
|
Subdendritik
|
umumnya
struktural
|
Pinnate
|
tekstur
batuan halus dan mudah tererosi
|
A
nastomatik
|
dataran
banjir, delta atau rawa
|
Dikhotomik
|
kipas aluvial dan delta seperti penganyaman
|
Subparalel
|
lereng
memanjang atau dikontrol oleh bentuk lahan memanjang
|
Kolinier
|
kelurusan
bentuk lahan bermaterial halus dan beting pasir
|
Direksional
Trellis
|
homoklin
landai seperti beting gisik
|
Trellis
Berbelok
|
perlipatan
memanjang
|
Trellis Sesar
|
percabangan
menyatu atau berpencar, sesar parallel
|
Trellis
Kekar
|
sesar
paralel dan atau kekar
|
A
ngulate
|
kekar
dan sesar pada daerah berkemiringan
|
Karst
|
Batugamping
|